Social Media dapat Mengubah Sifat Anda Menjadi Suka Menyendiri
Halo Kawan Belajar Coding, kali ini saya ingin sekali cerita tentang pengalaman hidup saya. Ngomong - ngomong soal menyendiri, saya adalah jagonya :v Bagaimana tidak, dari kecil saya sudah terbiasa menyendiri. Sakit sekali rasaya tidak ada orang yang menemani di sekitar kita. Alasan mengapa saya menyendiri adalah saya merasa tenang jika harus menyendiri. Tapi terkadang saya merasa kesepian. Pernah gak sih kalian merasa bahwa kalian aktif di dunia maya tapi jika di dunia nyata satu 10 katapun jarang terucap ? Menjadi orang pendiam di dunia nyata.
Aneh rasanya, entah mengapa semua terasa biasa saja, saya hanya di kamar memandang handphone dan aktif di media social tanpa alasan yang jelas. Ada apa dengan internet social media sebenarnya. Tanpa saya sadari, Social Media mempengaruhi saya habis habisan. Saya terasa dekat dengan semua orang di social media. Entah kenal atau tidak, tapi saya merasa dia adalah teman terbaik saya. Pernah gak sih kalian kenal dengan seseorang di Social media, tapi kalian tidak pernah menemuinya dan tiba tiba ada rasanyaman dengannya hanya karena sering chat dia ?
Lama kelamaan saya mulai sadar Social Media mengubah perilaku saya sepenuhnya, orang - orang di sekitar saya yang mengatakan kepada saya secara langsung terutama wanita. Bahkan kalimat mereka masih teringat di memory saya seperti, Kenapa kamu menjadi orang yang cuek ? Kenapa kamu tidak memperdulikan keadaan atau orang di sekitarmu dan bla bla bla. Sakit rasanya mendengar kalimat itu.
Saya verifikasi dulu. Hai teman wanita, aku bukan orang yang cuek, aku memperhatikan setiap gerak dari kalian. Aku tahu apa yang kalian lakukan, jika kalian kesulitan saya sangat ingin membantu. Tapi hal yang tidak kalian ketahui adalah Media Social mengubah sifat saya menjadi orang yang sangat pemalu. Saya merasa malu bertemu lawan jenis. Lidah saya terdiam setiap melihat kalian, karena saya tidak tahan dengan keadaan itu saya terpaksa meninggalkan kalian saat kalian mengajak saya berbicara. Bahkan berbicara dengan teman laki laki sayapun masih merasa sulit.
Mulai mengerti bahwa saya salah memperlakukan mereka, setidaknya saya harus bisa menyapa. Saya mulai berbicara dengan orang yang ada di sekitar saya. Saya mulai dengan berbicara kepada teman laki laki saya. Teman dekat atau bisa di sebut sahabat saya, waktu itu saya masih SMP kelas 7. Sedikit ramai dengan 4 sahabat saya, tapi masih saja saya yang paling pendiam, tapi terkadang saya tidak menyadari bahwa saya bisa bercanda dan terkadang saya berbicara kepada wanita.
Kelas 8 SMP saya mendapat sahabat baru. Dia bisa di bilang orang yang paling aktif di SMP saya. Dia di sekolahan saya adalah orang yang sangat terkenal, bagaimana tidak ? dia adalah ketua OSIS di sekolahan saya. Di kelas saya sudah sangat terlihat dia orang yang aktif, lucu dan menyenangkan. Awalnya saya berfikir bahwa dia adalah orang yang cerewet dana hanya bisa mengganggu. Tapi ternyata saya salah, dia berhasil mengubah sifat saya 180 derajat. Saya mulai berani berbicara dengan banyak orang bahkan sekarang saya sedikit bisa berbicara di depan kelas walaupun hanya sedikit. Padahal sebelumnya saya tidak bisa sama sekali berbicara di depan kelas. Sebenarnya awal kelas 7 SMP saya sudah kenal dengannya tapi saya tidak terlalu dekat.
Saya menjadi orang yang aktif di Organisasi OSIS. Disana Saya bisa membantu banyak guru yang membutuhkan. Saya pendiam karena perangkat elektronik seperti Handphone ( HP ) , Laptop/ PC karena perangkat tersebut berhasil mengendalikan saya. Tapi sekarang saya dapat mengendalikan emereka. Dengan perangkat tersebut saya dapat membantu banyak orang yang kesulitan seperti teman teman saya hingga guru.
Aneh rasanya, entah mengapa semua terasa biasa saja, saya hanya di kamar memandang handphone dan aktif di media social tanpa alasan yang jelas. Ada apa dengan internet social media sebenarnya. Tanpa saya sadari, Social Media mempengaruhi saya habis habisan. Saya terasa dekat dengan semua orang di social media. Entah kenal atau tidak, tapi saya merasa dia adalah teman terbaik saya. Pernah gak sih kalian kenal dengan seseorang di Social media, tapi kalian tidak pernah menemuinya dan tiba tiba ada rasanyaman dengannya hanya karena sering chat dia ?
Lama kelamaan saya mulai sadar Social Media mengubah perilaku saya sepenuhnya, orang - orang di sekitar saya yang mengatakan kepada saya secara langsung terutama wanita. Bahkan kalimat mereka masih teringat di memory saya seperti, Kenapa kamu menjadi orang yang cuek ? Kenapa kamu tidak memperdulikan keadaan atau orang di sekitarmu dan bla bla bla. Sakit rasanya mendengar kalimat itu.
Saya verifikasi dulu. Hai teman wanita, aku bukan orang yang cuek, aku memperhatikan setiap gerak dari kalian. Aku tahu apa yang kalian lakukan, jika kalian kesulitan saya sangat ingin membantu. Tapi hal yang tidak kalian ketahui adalah Media Social mengubah sifat saya menjadi orang yang sangat pemalu. Saya merasa malu bertemu lawan jenis. Lidah saya terdiam setiap melihat kalian, karena saya tidak tahan dengan keadaan itu saya terpaksa meninggalkan kalian saat kalian mengajak saya berbicara. Bahkan berbicara dengan teman laki laki sayapun masih merasa sulit.
Mulai mengerti bahwa saya salah memperlakukan mereka, setidaknya saya harus bisa menyapa. Saya mulai berbicara dengan orang yang ada di sekitar saya. Saya mulai dengan berbicara kepada teman laki laki saya. Teman dekat atau bisa di sebut sahabat saya, waktu itu saya masih SMP kelas 7. Sedikit ramai dengan 4 sahabat saya, tapi masih saja saya yang paling pendiam, tapi terkadang saya tidak menyadari bahwa saya bisa bercanda dan terkadang saya berbicara kepada wanita.
Kelas 8 SMP saya mendapat sahabat baru. Dia bisa di bilang orang yang paling aktif di SMP saya. Dia di sekolahan saya adalah orang yang sangat terkenal, bagaimana tidak ? dia adalah ketua OSIS di sekolahan saya. Di kelas saya sudah sangat terlihat dia orang yang aktif, lucu dan menyenangkan. Awalnya saya berfikir bahwa dia adalah orang yang cerewet dana hanya bisa mengganggu. Tapi ternyata saya salah, dia berhasil mengubah sifat saya 180 derajat. Saya mulai berani berbicara dengan banyak orang bahkan sekarang saya sedikit bisa berbicara di depan kelas walaupun hanya sedikit. Padahal sebelumnya saya tidak bisa sama sekali berbicara di depan kelas. Sebenarnya awal kelas 7 SMP saya sudah kenal dengannya tapi saya tidak terlalu dekat.
Saya menjadi orang yang aktif di Organisasi OSIS. Disana Saya bisa membantu banyak guru yang membutuhkan. Saya pendiam karena perangkat elektronik seperti Handphone ( HP ) , Laptop/ PC karena perangkat tersebut berhasil mengendalikan saya. Tapi sekarang saya dapat mengendalikan emereka. Dengan perangkat tersebut saya dapat membantu banyak orang yang kesulitan seperti teman teman saya hingga guru.
Cara Keluar dari Sifat Pendiam :
- Mencoba Berbicara dengan Orang Sekitar
Yaps, langkah pertama adalah mencoba, kita tidak akan tahu bagaimana hasilnya jika tidak mencoba. Rata - rata dari orang yang pendiam sepertikita pasti akan berbicara jika ada orang lain yang mengajak kita berbicara terlebih dahulu, sekarang saatnya anda mencoba berbicara dahulu. Awalnya memang terasa aneh, gugup susah bicara keringat dingin bibir pecah pecah , sariwawan :v . Tapi lama lama akan terbiasa. Ingat ! Bisa karena terbiasa 😄 - Mencari Lingkungan Yang Tepat
Sebagian persentase Sifat anda ditentukan dengan bagaimana lingkungan anda. Jika lingkungan kalian jelek, maka akan ada kemungkinan kalian akan menjadi orang yang kurang baik. Dan jika lingkungan kalian baik, maka insyaallah kalian akan menjadi orang yang baik. Jadi semua ini adalah pilihan anda, dimana lingkungan yang akan kalian pilih ? - Memilih Teman Baik atau Sahabat Yang Benar
Yaps, bagian terpenting disini adalah teman baik kalian, dialah yang membuat hidup kalian lebih berwarna .. Ciiieeee :v , Seperti teman yang saya pilih , dia adalah teman sebangku, Kita lama kelamaan menjadi orang yang paling ramai dikelas. :v
Keyword :
- Ada saatnya aku harus menyendiri
- Aku lebih suka menyendiri
- Silahkan kalian bersenang senang biarkan aku menyendiri
Baik, itulah sedikit tips Bagaimana cara Menghilangkan Sifat Suka Menyendiri . Semoga berhasil, maaf jika ada salah salah kata Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan.. #ThinkHIGH! ^_^